Google Memata-Matai Karyawannya Sendiri? Ini Fakta Sebenarnya!
Menjadi salah satu perusahaan teknologi paling populer waktu ini, pastinya engkau sudah nggak asing lagi dong menggunakan nama Google?
Didirikan sejak 21 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1998, perusahaan Google sudah meluncurkan aneka macam produk mulai menurut smartphone, aplikasi, jasa pengiklanan dan masih poly lagi.
>Bukan hanya asal meluncurkan saja, banyak produk-produk Google yg sukses pada pasaran meskipun ada banyak perusahaan teknologi lainnya yg menjadi pesaing.
Meskipun begitu, kesuksesan yg diraih sang Google waktu ini tentunya nggak lepas menurut beberapa isu yang menyeret namanya.
Belum lama ini, perusahaan yg dipimpin sang Sundar Pichai ini kembali sebagai sorotan publik & media sesudah dikabarkan membentuk alat yg berfungsi buat memata-matai para karyawannya.
Mau tahu liputan selengkapnya tentang informasi yg menimpa Google satu ini? Yuk, eksklusif saja simak artikel selengkapnya berikut ini!
DAFTAR ISI
- Google Dituduh Membuat Alat Untuk Memata-Matai Karyawan
- Google Klaim Ekstensi Tersebut Untuk Perangi Spam Kalender
- Perseteruan Antara Google dan Karyawan Memanas
Google Dituduh Membuat Alat Untuk Memata-Matai Karyawan
Telah menorehkan segudang prestasi di industri teknologi, Google yang terbaru diterpa gosip yg nggak mengenakkan.
Pimpinan Google dituding mengembangkan sebuah indera pengawasan internal yang dipercaya akan dipakai buat mengawasi para karyawan yg mencoba menyusun protes atau diskusi terkait hak-hak buruh.
Alat pengawasan itu diduga dipasang di masing-masing komputer para karyawan menjadi ekstensi Google Chrome.
Nantinya, esktensi tadi akan secara otomatis melaporkan apabila ada karyawan yang membuat kalender program buat lebih dari 10 ruangan atau 100 orang
Kekhawatiran tersebut diuraikan dalam sebuah memo yg ditulis oleh karyawan Google.
Memo tersebut lalu ditinjau eksklusif sang situs Bloomberg News juga 3 karyawan Google lain yg dirahasiakan namanya.
Google Klaim Ekstensi Tersebut Untuk Perangi Spam Kalender
Menanggapi tudingan tersebut, perwakilan berdasarkan Alphabet menjadi induk perusahaan Google memberitahuakn bahwa perluasan tadi bukan berfungsi buat memata-matai para karyawannya.
Mereka mengungkapkan bahwa eskstensi tersebut hanyalah notifikasi pengingat bagi karyawan buat berhati-hati sebelum menambahkan daftar program yg melibatkan poly orang ke kalender.
Menurut Google, ekstensi tersebut dihadirkan seiring dengan meningkatnya spam pada kalender & acara.
Lebih lanjut, mereka pula menegaskan bahwa perluasan tersebut nggak akan mengumpulkan kabar data pribadi karyawannya.
Ekstensi tersebut justru dihadirkan buat membantu para karyawan agar lebih cepat waktu ingin menjangkau orang poly dalam perusahaan.
Konflik Antara Google & Karyawan Memanas
Perlu diketahui bahwa pertarungan yg terjadi antara Google dan karyawan memang sedang memanas sejak beberapa bulan terakhir.
Pada 21 Oktober lalu, beberapa karyawan Google di Zurich menggelar acara tentang hak-hak pekerja meskipun manajer mereka telah mencoba untuk membatalkan acara tadi.
Kemudian pada 18 bulan terakhir, para karyawan Google di seluruh dunia memprotes penanganan perkara pemerkosaan yg menimpa pencipta sistem operasi Android, Andy Rubin.
Di mana Andy Rubin yg diduga telah melakukan pelecehan seksual justru menerima pesangon sebanyak USD 90 juta serta saham senilai USD 150 juta menurut Google.
Hal ini tentunya memicu amarah menurut ratusan karyawan Google sekaligus menjadi bukti sisi gelap Android.
Terkait pemasangan perluasan Google Chrome ini, para karyawan menyarankan bila ekstensi tadi ditujukan buat membantu mereka menerapkan "pedoman komunitas" yang baru diluncurkan sang Google belum lama ini.
Pedoman tadi dibuat buat mencegah para karyawan Google berdebat mengenai politik sehingga mampu saling menghormati pada komunikasi internal.
Akhir Kata
Nah, itulah tersebut keterangan seputar informasi Google yang dituding telah memata-matai para karyawannya lewat tool esktensi Google Chrome yang mereka kembangkan, geng.
Banyaknya perkara mata-mata yang terjadi di lingkup perusahaan teknologi, nggak mengherankan apabila hal yang dilakukan oleh Google ini menimbulkan kecurigaan menurut para karyawannya.
Terlebih hubungan antara Google & para karyawan yang memang sedang memanas akhir-akhir ini lantaran beberapa kasus yang terjadi.
Comments
Post a Comment