7 Sutradara yang Membenci Filmnya Sendiri Film Gagal Semua?
Sutradara sebagai tokoh sentral pada proses pembuatan film. Para sutradara diibaratkan seperti otak yang mengatur keseluruhan fungsi dan kerja dari suatu film.
Ikatan batin pada antara sutradara & film garapannya tak jarang kali tercermin dengan sangat jelas, hingga-hingga poly pengarah adegan yang rela mengeluarkan uang langsung mereka demi sebuah adegan yang mereka mau.
Hal sebaliknya justru ditemukan pada beberapa pengarah adegan yang bukannya menampakan kecintaan mereka terhadap film garapannya & malah cenderung membenci karyanya tadi.
7 Sutradara yg Membenci Filmnya Sendiri
Beberapa alasan mendasar misalnya ketidak cocokkan visi menggunakan pemain, hegemoni dari pihak studio, maupun ketidak puasan eksklusif menjadi penyebab mengapa terdapat pengarah adegan yang hingga membenci filmnya sendiri.
Para pengarah adegan ini jelas-terangan menunjukkan ketidakpuasan mereka melalui wawancara juga media sosial pribadinya.
Siapa saja sih pengarah adegan yang membenci film buatannya sendiri? Berikut kabar selengkapnya.
1. David Fincher, Alien 3 (1992)
Sumber foto: medium.ComDavid Fincher masih kurang berpengalaman saat dipercaya buat menggarap seri ketiga dari franchise film klasik Alien.
Dengan ketika persiapan lebih kurang lima minggu saja & script yg belum selesai, Fincher wajib bergegas memulai proses pembuatan film fiksi ilmiah yang satu ini.
Pada akhirnya, film ini memang kurang diterima dengan baik pada pasaran & sebagai pengalaman tidak baik bagi oleh sutradara.
Pada sebuah wawancara tahun 2009, oleh sutradara terperinci-terangan menyampaikan bahwa film ini adalah hal terburuk yg terjadi pada dirinya.
dua. Tony Kaye, American History X (1998)
Sumber foto: newstatesman.ComTony Kaye dan Edward Norton terlibat perseteruan hebat dalam waktu proses pembuatan film American History X.
Mereka berdua mempunyai visi tidak selaras tentang bagaimana seharusnya film ini seharusnya dibentuk dan mencoba buat saling mendominasi satu sama lain.
Pertarunga ini membuat Kaye jelas-terangan menyalahkan sang aktor & menyebutkan bahwa dia nir senang dengan film garapannya yg satu ini.
Meskipun menjadi buah pertengkaran, film American History X mendapatkan poly pujian dari para kritikus.
3. Michael bay, Transformers: Revenge of the Fallen (2009)
Sumber foto: rogerbert.ComTransformers sebagai franchise film aksi yang dipercayakan kepada Micahel Bay.
Meskipun begitu, pengarah adegan yg terkenal suka sekali membubuhkan ledakan ke filmnya ini, mengutarakan ketidakpuasannya terhadap seri ke dua franchise ini.
Michael Bay menyampaikan dalam sebuah wawancara bahwa hasil akhir di film ini memang sangat buruk.
Sang pengarah adegan menyalahkan protes yg dilakukan oleh para penulis di film ini menjadi penyebab utama buruknya film tersebut.
4. Mathieu Kassovitz, Babylon A.D. (2008)
Sumber foto: amc.ComBabylon A.D. Seharusnya menjadi film fiksi ilmiah sukses seperti halnya novel Babylon Babies yang menjadi asal referensi film ini.
Sayangnya, Mathieu Kassovitz sebagai sutradara pada film ini terlibat pertengkaran hebat menggunakan pihak produser & studio yg menghasilkan film ini.
Dia menyampaikan bahwa pihak studio nir menghargai cerita & visi yang dia miliki buat film yg satu ini.
Sang pengarah adegan bahkan menolak buat dilibatkan dalam proses promosi film aksi gagal yang dibuatnya ini.
lima. Joel Schumacher, Batman and Robin (1997)
Sumber foto: movieassault.ComFilm Batman and Robin dinilai menjadi keliru satu film superhero paling jelek yang pernah dibentuk dan hal ini jua diakui oleh oleh sutradara.
Joel Schumacher menjadi sutradara di film ini nir ingin mengelak dan mengungkapkan bahwa film garapannya ini nir seburuk yang dikatakan poly orang.
Dalam wawancara tadi, Schumacher bahkan berkata bahwa dia berhutang maaf kepada seluruh penggemar Batman atas film garapannya tadi.
Film superhero ini memang banyak dibenci poly penggemar Batman galat satunya lantaran pakaian Batman pada film tadi mempunyai puting.
6. Josh Trank, Fantastic Four (2015)
Sumber foto: eggplante.ComFilm yg seharusnya menjadi film reboot yang mendongkrak kepopuleran film superhero pendahulunya ini, menjadi galat satu film superhero paling gagal.
Cerita yang terbilang aneh dan pula pemilihan karakter yg terlalu jauh menggunakan versi komiknya menjadi alasan utama film ini kurang diterima pada pasaran.
Josh Trank menjadi pengarah adegan pada film ini bahkan menciptakan postingan pada sosial medianya bahwa film ini bukan versi film terbaik yg mampu dia buat.
Fantastic Four bahkan sebagai keliru satu film yang dibenci bahkan sebelum tayang secara resmi di berbagai bioskop.
7. Alan Taylor, Thor: The Dark World (2013)
Sumber foto: disneyplus.ComThor: The Dark World menjadi salah satu film yg kurang sukses di franchise film MCU.
Film yg satu ini seolah-olah hanya sebagai film mediator yg menerangkan kekuatan dari keliru satu Infinity Stone.
Alan taylor sebagai sutradara di film ini mengungkapkan bahwa awalnya dia diberi kebabasan buat melakukan seluruh proses syuting sesuai kehendaknya, tetapi kemudian pihak Marvel merubah film ini sekehendak mereka.
Alan mengatakan bahwa pengalaman bekerja menggunakan Marvel ini menjadi pengalaman tidak baik baginya & berharap bahwa kejadian yg sama seperti yg dia alami jangan sampai menimpa orang lain.
Akhir Kata
Itu beliau 7 sutradara yg membenci film buatannya sendiri. Para sutradara di film ini mempunyai alasan yang berbeda-beda atas kebenciannya itu.
Ketidaksinambungan ini kerap kali mengakibatkan film yang diproduksi mengalami penurunan kualitas dan film tersebut berakhir sebagai film gagal.
Hal seperti ini seharusnya mampu dihindari buat meminimalisir kerugian dari berbagai pihak yang terlibat pada proses pembuatannya.
Comments
Post a Comment