7 Kontroversi Terbesar yang Menyerang Studio Game Karyawannya Menderita Semua?
Video game adalah industri paling menjanjikan di masa sekarang. Perkembangan game yang semakin masif menciptakan perusahaan game berlomba-lomba menghasilkan game.
Dalam satu tahun, sebuah perusahaan game bisa membuat lebih berdasarkan 1 judul game. Karyawan perusahaan game pun sebagai korban keserakahan perusahaan.
DAFTAR ISI
- Kontroversi Terbesar yg Menyerang Studio Game
- Konami vs Hideo Kojima
- Kebangkrutan Mendadak Telltale Games
- PHK Massal Activision Blizzard
- Riot Games yang Seksis
- Surat Istri Developer EA
- Mass Effect Andromeda Gagal Total
- Lingkungan Kerja Quantic Dream yang Toxic
7 Kontroversi Terbesar yg Menyerang Studio Game
Nggak cuma game saja yg membuat kontroversi, perusahaan game juga nggak sporadis terserang kontroversi bahkan hingga merambah ke ranah aturan.
Dari mulai lingkungan kerja yang nggak kondusif, lembur tanpa dibayar, sampai PHK massal pernah menyerang perusahaan game.
Dalam artikel ini, Jaka bakal membahas tentang 7 kontroversi terbesar yang pernah menyerang studio game terkenal. Check it out!
1. Konami vs Hideo Kojima
Tahun 2015 merupakan tahun yang sangat tidak baik buat Konami. Pada tahun ini, reputasi Konami hancur seketika setelah majemuk perkara menimpa perusahaan tersebut.
Mulai dari bocornya fakta mengenai karyawan Konami yg bekerja menggunakan diawasi kamera pengintai, akses internet yg dibatasi, & banyak hal lainnya.
Kasus yg paling populer adalah pemecatan Hideo Kojima, director franchise terbesar Konami, Metal Gear Series. Perselisihan Konami dan Kojima membuat Konami berusaha menghilangkan semua jejak Kojima.
Puncaknya saat Kojima tidak boleh menghadiri penghargaan game terbaik 2015 yg dimenangkan sang Metal Gear Solid lima, yg notabene adalah darah dan keringat Kojima.
Untungnya, saat ini Kojima sudah mendirikan perusahaannya sendiri, Kojima Productions, & membentuk game yg sudah usang kita nanti, yakni Death Stranding.
dua. Kebangkrutan Mendadak Telltale Games
Telltale Games merupakan studio game yang berfokus membangun game episodik dengan penekanan deskriptif yg bertenaga. Meskipun banyak game-nya yg sukses, sayangnya perusahaan ini mengalami kebangkrutan.
Telltale yang cuma mengandalkan investor & manajemen yg jelek menciptakan perusahaan ini bangkrut seketika saat dua investor pulang secara mendadak berdasarkan Telltale.
Hasilnya, 250 karyawan Telltale Games dipecat, beberapa bahkan nggak mendapatkan pesangon. Meskipun Telltale kini sudah bangkit pulang, namun kontroversi ini nggak mampu dilupakan.
3. PHK Massal Activision Blizzard
Dalam teorinya, kesuksesan perusahaan juga adalah kesuksesan bagi karyawannya. Namun, hal tadi nggak berlaku buat karyawan pada Activision Blizzard.
Pada rapat pemegang saham Februari 2019 lalu, Activision Blizzard berhasil mencetak rekor penjualan pada kuartal tersebut.
Namun, pada hari yg sama, Activision Blizzard jua mem-PHK 800 orang atau kurang lebih 8% karyawan mereka. Hal ini tentu membuat seluruh orang sebagai marah.
Banyak orang yg menduga bahwa Blizzard merupakan perusahaan yg serakah dan nggak memahami terima kasih. Blizzard memang nggak jauh dari kontroversi, sih.
4. Riot Games yg Seksis
Riot Games adalah pembuat game MOBA, League of Legends yg terkenal menggunakan pemainnya yg toxic. Nggak cuma pemainnya, ternyata lingkungan kerjanya jua toxic.
Salah satu hal yg paling generik terjadi merupakan perlakuan seksis kepada karyawan-karyawan wanita. Banyak karyawan yang melaporkan tindakan ini ke pengadilan.
Sekitar 150 karyawan lain pula ikut aksi solidaritas menggunakan melakukan walkout menurut perusahaan. Untungnya, hal ini sedikit demi sedikit sudah dibereskan sang Riot Games.
5. Surat Istri Developer EA
Crunch merupakan kata yg digunakan dalam industri game buat lembur berhari-hari tanpa dibayar & tanpa istirahat. Hal ini seringkali banget terjadi, apalagi saat menjelang masa rilis game.
Sebuah surat yg dikirimkan oleh istri seseorang developer pada EA pada situs LiveJournal tahun 2004 mengungkapkan bahwa developer EA dipaksa bekerja 12 jam sehari dan 7 hari seminggu tanpa dibayar.
Mereka hanya boleh beristirahat bila memiliki "kelakuan baik". Surat goresan pena Erin Hoffman ini menjadi viral & berubah sebagai tuntutan hukum.
Si penggugat akhirnya memenangkan uang sebanyak US$ 15 juta menjadi ganti rugi lembur dari perusahaan EA. Wah, kaya mendadak, geng!
6. Mass Effect Andromeda Gagal Total
Kalau engkau merupakan penggemar setia Mass Effect series kreasi Bioware, pasti engkau kecewa banget dengan Mass Effect Andromeda.
Pasalnya, sekuel yg sudah dinanti-nanti selama ini malah flop. Banyaknya bug & gameplay yang tidak baik bikin game ini rugi akbar.
Meskipun masa pengembangan game memakan saat sampai lima tahun, namun proses produksi hanya berjalan selama 18 bulan. Kurangnya energi membuat karyawan anak perusahaan EA ini terpaksa lembur.
Saking kepengennya EA dan Bioware membentuk uang, mereka merilis game yg belum selesai pada publik. Keserakahan adalah salah satu alasan terbesar kenapa EA dibenci.
7. Lingkungan Kerja Quantic Dream yg Toxic
Salah satu alasan kenapa bekerja di perusahaan game itu nggak lezat merupakan lingkungan kerjanya yg toxic banget. Seenggaknya, begitulah yang terjadi pada Quantic Dream.
Meskipun studio ini menghasilkan game berkualitas tinggi misalnya Detroit: Become Human dan Heavy Rain. Sayangnya perusahaan ini nggak bisa membangun lingkungan kerja yg berkualias.
Menurut laporan pemeriksaan, tindakan seksis & rasis kepada sesama karyawan serta lembur tanpa bayaran telah misalnya hal biasa di sana. Kacau banget, deh!
Akhir Kata
Demikian artikel Jaka mengenai 7 kontroversi terbesar yang pernah menyerang studio game populer. Membacanya saja sudah bikin kesal ya, geng.
Sampai jumpa di artikel Jaka selanjutnya, yah! Ciao!
Comments
Post a Comment